Keluarga jeruk miliki bagian istimewa bernama finger lime. Bentuknya layaknya jalapeno bersama dengan isian berbulir mungil layaknya caviar. Finger lime tergolong jeruk langka dan mahal!
Jeruk tersedia banyak jenisnya, mulai dari jeruk Mandarin, navel, lemon, jeruk nipis, sampai grapefruit. Tapi belum banyak orang mengerti keluarga jeruk bernama finger lime. Buah ini berasal dari hutan hujan subtropis di dataran rendah pesisir Australia.
Nama latinnya Citrus australasica atau dikenal bersama dengan sebutan finger lime Australia. Jeruk ini tambah menjadi incaran sebab banyak dipakai di menu restoran-restoran berbintang Michelin di seluruh dunia.
Finger lime istimewa sebab rasanya merupakan perpaduan jeruk nipis dan lemon. Tekstur buliran jeruknya pun berbeda. Mirip bersama dengan pomelo atau jeruk Bali, hanya saja berbulir kecil sehingga muncul layaknya caviar.
Tak heran restoran-restoran mewah menggunakan finger lime sebagai ‘garnish’, layaknya caviar. Ketika digigit, jeruk ini akan membuahkan ‘ledakan’ rasa asam. Finger lime pun ramai disebut “caviar citrus”.
Baca Juga : Pondsandpets | Penyedia Layanan Pemeliharaan Hewan Darat dan Air
Selama dekade terakhir, permintaan akan finger lime tambah tinggi. Jeruk ini pada akhirnya banyak ditanam di Prancis atau California. Soal harga, finger lime tetap benar-benar mahal. Per kilo gram dihargai USD 200 – 300 atau lebih kurang Rp 3,4 sampai 4,8 juta.
Harga mahal itu bukan tanpa alasan. Perkebunan finger lime hanya membuahkan sedikit buah. Tiap pohonnya perlu banyak perhatian. Alhasil banyak buah yang dihasilkan, tidak layak untuk dijual.
Petani Prancis bernama Perrine dan Etienne Schaller adalah yang pertama membudidayakan finger lime secara komersial di negara mereka. Baru-baru ini mereka menyebutkan muncul variasi finger lime. Terdapat perbedaan terhadap warna dan rasanya. Mulai dari benar-benar asam sampai benar-benar aromatik. Ada juga yang rasanya mirip serai.
Schaller tidak memasok finger lime ke supermarket. Ia hanya bekerja mirip bersama dengan 25 restoran berbintang Michelin di Prancis. Konon pengunjung restoran kelas atas ini banyak yang senang rasa dan tekstur finger lime.
Ketika saya memperkenalkannya di dalam sebuah hidangan, finger lime menjadi tidak benar satu elemen utama,” kata chef Prancis, Daniel Lutrand. Menurutnya Kedatangan jeruk caviar ini menghidupkan cita rasa hidangan secara keseluruhan.
Selain buahnya, kulit finger lime juga menjadi incaran. Di restoran, kulitnya mampu dikeringkan dan digunakan sebagai penyedap masakan yang nilainya sama-sama mahal.